Sertifikat ISO 22000

Perusahaan yang Wajib Implementasi dan Sertifikasi ISO 22000

Apa itu ISO 22000?

ISO 22000 adalah standar keamanan pangan yang dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Versi standar yang berlaku saat ini adalah ISO 22000:2018 dan dikenal sebagai Sistem manajemen keamanan pangan – Persyaratan untuk setiap organisasi dalam standar rantai makanan. Melaksanakan sertifikasi ISO 22000 menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan sistem dengan tujuan perbaikan berkelanjutan, memenuhi harapan konsumen, serta memenuhi peraturan yang berlaku.

Baca juga: Memahami perbedaan ISO 22000 dan FSSC 22000

Biaya sertifikasi

Biaya sertifikasi ISO 22000 ditetapkan berdasarkan bidang pekerjaan, ruang lingkup (Scope) dan besarnya perusahaan/organisasi. Perusahaan yang akan melakukan sertifikasi ISO 22000 harus mempersiapkan biaya untuk:

    1. Pelaksanaan Audit sertifikasi ( Dikeluarkan di awal pengajuan sertifikasi )
    2. Audit surveillance ( Dikeluarkan menjelang surveilance 6 bulan sekali atau setahun sekali )

Biaya tersebut diberikan bisa saja sudah termasuk biaya pajak atau bahkan belum termasuk. Hal ini kembali pada ketentuan yang diberlakukan oleh Lembaga Sertifikasi terkait.

Baca juga: Sertifikasi ISO 22000 Sistem Keamanan Pangan

Bagaimana cara mendapatkan sertifikat ISO 22000?

Untuk mendapatkan sertifikat ISO 22000 terdapat beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi perusahaan, diantaranya:

  1. Prinsip komunikasi interaktif

Pada poin ini perusahaan harus berupaya menjalin komunikasi aktif didalam setiap rantai pangan, dari hulu hingga ke hilir. Sehingga dapat mengidentifikasi bahaya keamanan pangan yang mungkin terjadi. Tidak hanya itu, komunikasi juga harus terjalin antara pelanggan serta pemasok bahan pangan terkait bahaya yang mungkin timbul dari bahan pangan hingga cara mengatasinya.

  1. Sistem Manajemen

ISO 22000 dirancang selaras dengan ISO 9001 sebagai sistem manajemen mutu. Penanganan sistem manajemen juga sangat penting dalam industri pangan. Standar ISO 22000 menetapkan sistem keamanan yang efektif artinya mengoperasikan kerangka sistem yang terpadu dan terstruktur pada seluruh kegiatan manajemen dalam industri maupun organisasi. Standar dalam ISO 22000 dapat diterapkan secara independen terhadap sistem manajemen yang lain.

  1. Program prasyarat dasar (Prerequisite Program – PRP)

Pada ISO 22000 ditetapkan sebuah prasyarat dasar dalam melakukan analisis bahaya. Analisis tersebut merupakan hal mendasar dan kunci pelaksanaan sistem manajemen keamanan pangan yang efektif. Dengan analisis bahaya perusahaan akan mengetahui lebih dulu risiko yang dapat terjadi, sehingga dapat membantu para pemangku kebijakan pada organisasi dalam menentukan langkah strategis serta tindakan efektif yang akan diambil.

  1. Prinsip HACCP

HACCP (Hazard Analisys and Critical Control Point) merupakan metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan. Kemudian tindakan pengendalian dilakukan untuk mencegah munculnya hazard tersebut. Pengendalian titik kritis atau HACCP diintegrasikan dengan program prasyarat dasar agar mendapatkan hasil analisis bahaya yang sesuai. Dari prinsip HACCP ini akan ditemukan jenis bahaya yang harus dikendalikan maupun bahaya yang tidak.

Baca juga: Sertifikat HACCP: Syarat Ekspor Makanan

Perusahaan yang menerapkan ISO 22000

ISO 22000:2018 adalah standar keamanan pangan untuk bisnis dalam rantai makanan global. Standar ini memberikan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan menetapkan persyaratan apa yang harus dipenuhi suatu organisasi untuk dapat mengendalikan bahaya keamanan pangan.

Perusahaan yang menerapkan ISO 22000 adalah organisasi yang merupakan bagian dari atau berhubungan dengan industri makanan atau rantai makanan dengan berbagai ukuran. Perusahaan/organisasi ini meliputi: Produsen makanan, bahan dan aditif, produsen pakan, organisasi yang terlibat dalam pengangkutan atau penyimpanan makanan, ataupun organisasi yang mensubkontrakkan ke perusahaan terkait makanan.

Selain itu, organisasi yang terkait dengan industri makanan tetapi tidak secara langsung juga dapat menerapkannya. Seperti organisasi yang memproduksi peralatan, bahan kemasan atau bahan pembersih yang digunakan industri makanan.

Baca juga: Pentingnya Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Serta Manfaatnya

Kontak kami
Konsultasikan Kebutuhan Konsultasi dan Sertifikasi Perusahaan Anda dengan Kami

Author

Kualita

×

Halo, Selamat Datang.

Klik untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Layanan Konsultasi